Sabtu, 11 Mei 2019

anatomi otot dan rangka manusia


Anatomi Otot Dan Rangka Manusia

*      Pengertian Rangka
Rangka manusia terdiri dari ± 206 ruas tulang yang mempunyai ukuran dan bentuk yang bervariasi. Rangka pada bagian anggota tubuh manusia memiliki berbagai macam fungsi, seperti contohnya sebagai berikut : memberi bentuk tubuh, melindungi bagian-bagian tubuh yang lemah, menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot-otot rangka, sebagai alat gerak pasif, sebagai tempat produksi sel-sel darah merah, sebagai tempat cadangan kalsium dan fosfat.
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bila tidak digerakkan oleh otot. Otot dapat mengerakkan tulang karena dapat berkontraksi. Pada sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan dilindungi oleh kulit dan otot disebut endoskeleton. Rangka pada manusia memiliki fungsi  sebagai berikut:
Ø Memberikan bentuk pada tubuh dan menegakkan berdirinya tubuh
Ø Melindungi organ yang rusak (melindungi alat-alat tubuh pada saat badan kita lemah)
Ø Sebagai alat gerak pasif
Ø Sebagai tempat melekatnya otot-otot rangka
Ø Menunjang tegaknya tubuh
Ø Tempat pembentukan sel-sel darah
Ø Sebagai tempat penimbunan atau penyimpanan mineral
Ø Tempat pembentukan sumsum
v  Pengelompokan Rangka pada Manusia
a.      Berdasarkan Letaknya
Secara garis besar rangka tubuh manusia terdiri atas tiga kelompok, yaitu: tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Rangka aksial merupakan rangka yang terdiri dari tulang tengkorak, tulang belakang, tulang dada dan tulang rusuk (iga). Sedangkan, rangka apendikuler merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan tulang –tulang anggota gerak bawah.
1.         Tengkorak
Tulang tengkorak adalah tulang batok kepala. Tulang tengkorak berguna untuk melindungi otak dan bola mata yang merupakan organ lemah. Terdapat 22 tulang pada tengkorak manusia, 21 diantaranya melekat kuat sehingga tidak terjadi gerakan diantara tulang tersebut. Tulang-tulang tengkorak berbentuk pipih dan saling bersambungan satu dengan yang lain.


2.  Tulang Badan

Tulang-tulang pembentuk badan terdiri atas lima macam tulang, yaitu tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang bahu, dan tulang panggul.
a.    Tulang belakang
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menompang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk. Tulang belakang terdiri atas 33 ruas yaitu:
·         7 ruas tulang leher                              
·         12 ruas tulang punggung
·         5 ruas tulang pinggang
·         5 ruas tulang kelangkang
·         4 ruas tulang ekor


b.    Tulang Dada

Tulang dada terdiri atas 3 bagian yaitu: bagian hulu, badan dan taju pedang. Tulang dada berfungsi sebagai tempat melekatnya tulang rusuk bagian depan.
c.    Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang yaitu: 7 pasang rusuk sejati, 3 pasang rusuk palsu dan 2 pasang rusuk melayang. Tulang rusuk sejati melekat pada tulang punggung dan dada. Tulang rusuk palsu berhubung dengan tulang belakang. Antara tulang dada, tulang punggung dan tulang rusuk terdapat pada rongga. Rongga ini sebagai tempat jantung dan paru-paru.


d.    Tulang Bahu
Tulang gelang bahu terdiri atas tulang belikat yang berbentuk segitiga pipih dan sepasang tulang serangka berbentuk seperti huruf S. Tulang belikat mempunyai tonjolan yang disebut taju paruh bebek. Tonjolan ini terletak dibagian belakang dan berhubungan dengan tulang rusuk.





e.    Tulang panggul
Tulang gelang panggul terdiri atas sepasang tulang usus yang berguna untuk menopang usus, sepasang tulang duduk yang berguna untuk menopang saat duduk, dan sepasang tulang kemaluan yang mengguna untuk tempat menempelnya alat kemaluan.



3.    Tulang Anggota Gerak
a.       Tulang Anggota Gerak Atas
Tulang anggota gerak atas terdiri dari tulang bahu, tulang lengan atas, dan tulang lengan bawah. Tulang bahu terdiri dari tulang selangka (klavikula) dan tulang belikat (skapula). Tulang selangka bagian depan melekat pada bagian hulu tulang dada. Sedangkan, tulang belikat menjadi tempat pelekatan tulang lengan atas. Tulang lengan atas (humerus) berhubungan dengan tulang lengan bawah (radius-ulna), yaitu pada tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Tulang hasta dan tulang pengumpil berhubungan dengan tulang pergelangan tangan (karpus), kemudian dengan tulang telapak tangan (metakarpus), dan tulang jari tangan (falanges).
Tulang anggota gerak atas terdiri dari:
·                     Tulang pengumpil
·                     Tulang lengan atas
·                     2 tulang hasta
·                     16 tulang pergelangan tangan
·                     10 tulang telapak tangan
·                     28 ruas tulang jari tangan


b.      Tulang Anggota Gerak Bawah
Tulang gerak bawah terdiri dari tulang pinggul yang tersusun dari tulang duduk (iscium), ttulang usus (ilium), serta tulang kemaluan (pubis) yang terletak dikanan dan di kiri. Pada tulang pinggul terdapat lengkukan yang disebut asetabulum. Asetabulum merupakan tempat melekatnya tulang paha (femur). Tulang paha berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (tibia). Pada pensendian antara tulang paha, dan tulang betis, tulang kering terdapat tulang tempurung lutut (patela). Tulang kering dan tulang betis berhubungan dengan tulang pergelangan kaki (tarsus), kemudian tulang telapak kaki (metatarsus), dan tulang jari kaki (falanges).
Tulang anggota gerak atas terdiri dari:
·           2 tulang paha
·           2 tulang tempurung lutut
·           2 tulang kering
·           2 tulang betis
·           14 tulang pergelangan kaki
·           10 tulang telapak kaki
·           28 ruas tulang jari kaki


c.  Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang yang menyusun rangka tubuh manusia dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu, tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.


1.    Tulang Pipa
Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa.Tulang ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan,tungkai, dan ruas-ruas tulang jari. Di bagian ujung dalam tulang pipa berisi sumsum merah yang berperan sebagai tempat pembentukan sel darah merah. Tulang pipa dibagi menjadi tiga bagian yaitu kedua ujung yang bresendian dengan tulang lain (epifisis), bagian tengah( diafisis), dan antara epifisis dan diafisis terdapat cakra epifisis.



2.    Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek dan bulat sehingga sering disebut sebagai ruas tulang. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, telapak kaki, pergelangan kaki, serta ruas-ruas tulang belakang.
3.    Tulang Pipih
Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat, terdiri atas lempengan tulang kompak dan tulang spons. Di dalamnya berisi sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan sel darah putih. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang belikat, tulang panggul, tulang dahi, tulang rusuk, dan tulang dada.



4.   Tulang Tidak Beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan tulang dari bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus. Tulang tidak beraturan ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang belakang.


c.  Berdasarkan Komponen Penyusunnya
1.    Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan bersifat lentur (elastis). Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, ruas antartulang belakang. Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Kondrosit matang dibentuk oleh dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kodroblas. Tulang rawan diselubungi oleh selaput yang disebut perikondrium.
Kondrosit merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus bening dan dua buah atau lebih nukleolus (anak inti sel).


2. Tulang Keras
Tulang keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas) ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang
Contoh tulang keras:
  • ·         Tulang paha
  • ·         Tulang lengan
  • ·         Tulang betis
  • ·         Tulang selangkang


*      Hubungan Antar Tulang (Persendian Artikulasi)
Pada kerangka tubuh manusia terdapat kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan penting dalam proses terjadinya gerak. Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga 3 macam yaitu :

1.    Sendi Mati (Sinartrosis)
Sinartrosis merupakan persendian yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Sinartrosis ini digolongkan menjadi dua, yaitu sinartrosis sinkondrosis dan sinartrosis sinfibrosis. sinartrosis sinkondrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago).contohnya hubungan antar ruas tulang belakang dengan hubungan antar tulang rusuk dengan tulang dada. Sedangkan, sinartrosis sinfibrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh jaringan ikat serabut (fibrosa). Contohnya hubungan antar sendi tulang tengkorak.



2.    Sendi Kaku (Amphiartrosis)
Sendi kaku merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan (gerakan terbatas). Contohnya persendian pada tulang pergelangan tangan, tulang pergelangan kaki, antara tulang rusuk dan tulang dada, antara ruas-ruas tulang belakang, serta antara tulang belakang dan tulang rusuk.
3.    Sendi Gerak (Diartrosis)
Sendi gerak merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas (satu arah, dua arah, dan segala arah). Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial), cairan ini dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian. Menurut arah gerakannya, sendi gerak dibedakan menjadi lima macam yaitu sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, sendi geser, dan sendi pelana.
a.    Sendi Peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak kesegala arah. Contohnya persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul dan persendian antara tulang lengan atas dengan tulang gelang bahu.

b.  Sendi Engsel
Sendi engsel merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah. Contohnya persendian antara tulang paha dengan tulang betis, dan persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta.


c.. Sendi Putar
Sendi putar merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan secara berputar atau rotasi. Contohnya persendian antara tulang hasta dan pengumpil, serta antara tulang pemutar dan tulang atlas yang menyebabkan kepala kita dapat berputar.

d.Sendi Geser
Sendi geser merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser, kedua ujung tulang permukaannya datar atau rata. Contohnya persendian yang terdapat pada tulang-tulang pergelangan tangan dan ruas-ruas tulang belakang.

e. Sendi Pelana
Sendi pelana merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contohnya persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan serta antara tulang telapak tangan dan pergelangan tangan.

*        Pengertian Otot



Otot rangka manusia terbentuk dari kumpulan sel-sel otot dengan rata-rata panjang 10 cm dan berdiameter 10-100 µm yang berasal secara embrional dari ratusan sel-sel mesodermalyang melakukan fusi sehingga sebuah sel otot memiliki banyak inti.
Otot adalah kumpulan sel otot yang membentuk jaringan yang berfungsi menyelenggarakan gerakan organ tubuh. Otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan rangka tubuh merupakan alat gerak pasif. Otot tidak hanya menggerakan rangka tubuh. Misalnya, otot polos penyusun usus menggerakan makanan, dan otot jantung memompa darah. Otot penggerak rangka tubuh dikenal sehari-hari sebagai daging.
Sel-sel otot mempunyai kemampuan berkontraksi. Kontraksi adalah melakukan pengerutan sehingga membentuk sel otot memendek. Setelah berkontraksi, otot melakukan relaksasi. Relaksasi adalah melakukan pengenduran sehingga bentuk sel otot memanjang. Dengan berkontraksi, otot memiliki tenaga mekanik untuk pergerakan. Tenaga itu dihasilkan melalui proses pernapasan sel.
Pergerakkan tubuh ditentukan oleh sistem rangka dan otot. Otot terdiri dari sel-sel yang terspesialisaasi untuk kontraksi, yaitu mengandung protein kontraktil yang dapat berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel untuk memendek. Sel-sel tersebut sering disebut serabut-serabut otot. Serabut-serabut otot disatukan oleh jaringan-jaringan ikat.
Fungsi Sistem Otot Rangka;
1.        Menghasilkan gerakan rangka.
2.        Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3.        Menyokong jaringan lunak.
4.        Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dlm sistem tubuh.
5.        Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi panas
a.    Struktur Otot Pada Manusia

Daging sebenarnya adalah kumpulan dari otot-otot. Otot merupakan jaringan terbanyak yang menyusun tubuh manusia, pada awal kelahiran mencapai 25% dari massa tubuh, lebih dari 40% ketika remaja, dan 30% ketika dewasa/tua. Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium. Sel-sel khusus jaringan otot memiliki bangunan khusus yang dikaitkan dengan aktivitas kontraksi.
Berdasarkan bentuk serta bangunannya, sel sel otot disebut serabut otot (myofiber).Tetapi serabut otot berbeda dengan denga serabut jaringan ikat, karena serabut jaringan ikat bersifat ekstra seluler, berbeda dengan sel. Jaringan otot secara langsung mampu menghasilkan gerakan. Sel-sel jaringan lain dapat pula bergerak, tetapi gerakannya kurang terintegrasi. Hanya kumpulan sel-sel yang mampu menciptakan gerakan kuat melalui progres kontraksi dengan gerakan searah dilaksanakn oleh otot.
Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel-sel serabut otot.Selama perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan ekor dengan ekor dari banyak sel menjadi struktur yang seperti pipa. Hal ini yang menyebabkan mengapa serabut otot memiliki struktur yang panjang dan memiliki banyak inti.
Pada sel otot ini terdiri atas membran sel yang disebut dengan sarkolemna, sitoplasma sel yang disebut dengan sarkoplasma, serta banyak organel sel seperti mitokondria dan nucleus. Sarkolemna dicirikan dengan banyaknya invaginasi seperti lubang yang meluas ke dalam sarkoplasma pada sudut kanan  sepanjang aksis sel. Di dalam sarkoplasma terdapat glikogen, ATP, phosphocreatine, dan enzim-enzim glikolisis.
Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil yanng disebut dengan miofibril.Perluasan sarkoplasma mengadakan hubungan dengan miofibril ini.Ketika myofibril diamati dengan mikroskop elektron, ditemukan adanya pita terang dan pita gelap. Pita-pita ini kemudian disebut pita A (anisotrop atau gelap) dan pita I (isotrop atau terang). Pada pita A terdapat daerah yang tanpa filamen aktin, sehingga terlihat kurang padat daripada bagian pita A yang lain, daerah ini disebut dengan zone H. Pita I terbagi menjadi dua bagian oleh garis Z yang tebal dan gelap. Sarkomer merupakan daerah antara dua garis Z dan berulang sepanjang serabut otot pada jarak 1500 – 2300 nm tergantung bagian yang berkontraksi.Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
Ø Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek.
Ø Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
Ø Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi.
Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksas. Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher.Otot punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh.Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang.Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada.Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
1.    Bagian-bagian otot:
Ø Sarkolema : merupakan membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
Ø Sarkoplasma : merupakan cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
Ø Miofibril : merupakan serat-serat pada otot. Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
·      Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
·      Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
Ø Miofilamen : merupakan benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.

Cara Kerja Otot
Otot bekerja dengan cara berkontraksi. Pada saat berklontraksi, otot menegang dan memendek atau mengerut serta bagian tengahnya mengembung sehingga otottampak besar, pendek dan keras.
Ketika otot tidak berkontraksi atau otot berelaksasi, otot tersebut mempunyai kekenyalan tertentu yang dinamakan tonus. Apabila otot berkontraksi, tonus semakin besar hingga mencapai maksimum. Tonus yang selalau mencapai maksimum terus menerus dinamakan tetanus(kejang).
Apabila otot sadar berkontaraksi terus menerus, otot tersebut akan mengalami kelelehan yang ditandai dengan adanya rasa gemetar. Agar otot kembali segar, diperlukan isturahat yang cukup. Otot dapat mengalami kram atau kejang jika kadar garam natrium darah menurun. Hal ini dapat terjadi jika otot mengalami kelelahan karena kontraksi yang terus menerus. Selain itu, kejang dapat disebabkan oleh inrfeksi bakteri Clostridium tetani.

  Macam-macam Otot
Berdasarkan sel-sel penyusunnya, otot dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. 
1.    Otot Lurik atau Otot Rangka
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang.Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat.Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah.
Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.

2.    Otot Polos
Otot lurik mempunyai serabut kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap (anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat menggerakkan tulang dan tubuh.

3.    Otot Jantung
Otot jantung berbentuk silindris atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot involunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis, teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat.
Dinamakan otot jantung karena hanya terdapat di jantung. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat dengan mikroskop.


Tabel Perbedaan Otot Polos, Otot Lurik dan Otot Jantung

 By : Devy Naning K 👩

    semoga bermanfaat 😍

Tidak ada komentar:

Posting Komentar