Senin, 13 Mei 2019

ANATOMI SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA





A.    DEFINISI
pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Pengertian secara umum dari pernapasan adalah peristiwa menghirup atau pergerakan udara dari luar yang mengandung oksigen (O2) ke dalam tubuh atau paru-paru serta menghembuskan udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO2) sebagai sisa dari oksidasi ke luar dari tubuh




Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :  
·   Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.  
·      Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.


B.     MACAM – MACAM PERNAFASAN
Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1.      Respirasi / Pernapasan Dada  
Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut,  Tulang rusuk terangkat ke atas, Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2.   Respirasi / Pernapasan Perut  Otot difragma pada perut mengalami kontraksi,Diafragma datar, Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada,mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.


C.     ANATOMI PERNAFASAN

1.      Hidung
Merupakan tempat masuknya udara, memiliki 2 (dua) lubang (kavum nasi) dan dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). Rongga hidung mempunyai permukaan yang dilapisi jaringan epithelium. Epithelium mengandung banyak kapiler darah dan sel yang mensekresikan lender. Udara yang masuk melalui hidung mengalami beberapa perlakuan, seperti diatur kelembapan dan suhunya dan akan mengalami penyaringan oleh rambut atau bulu-bulu getar



2.      Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan.



3.      Laring (Pangkal Tenggorokan)
Laring merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara yang terletak di depan bagian faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk kedalam trakea dibawahnya. Pangkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan manutupi laring.



4.      Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh 4 cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).



5.      Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
 Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkhus kanan lebih pendek dan lebih lebar daripada yang kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabangcabang lagi menjadi bronkiolus. Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.



6.      Bronchiolus
Cabang ke 12 – 15 bronkus. Tidak mengandung lempeng tulang rawan, tidak mengandung kelenjar submukosa. Otot polos bercampur dengan jaringan ikat longgar.




7.      Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara Paru-paru (Pulmo)





😇 semoga bermanfaat  😇
   By : Dwi Nur Rohmah

Minggu, 12 Mei 2019

ANATOMI KULIT

Anatomi  Kulit
         
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
 Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
 
1.      Epidermis 
Hasil gambar untuk anatomi epidermis kulit
Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:
 
A.   Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior, hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit  akan tampak kebiruan bila terjadi inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
B.    Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang simpatis.  Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
C.    Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.
 
D.   Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan paling luar hingga paling dalam  sebagai berikut:
  • Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan & kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
  • Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
  • Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3 lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta mukosa tidak punya lapisan inti.
  • Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagai intercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.
  • Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.
          Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.
Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar keringat. Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan
duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan
kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi
dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan
telapak tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar
keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa
pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis
kelenjar keringat yaitu :
  • Kelenjar keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan
    jernih, yaitu keringat yang mengandung 95 – 97 persen air dan
    mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,
    granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma
    seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari
    telapak tangan dan telapak kaki sampai ke kulit kepala.
    Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan menghasilkan
    14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan
    salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak
    ada rambutnya.
  • Kelenjar keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak,
    puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur
    (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna
    keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
    kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat
    menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan muara
    kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar keringat
    apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan
    yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
    setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi
    oleh hormon.
2.     Dermis
Hasil gambar untuk anatomi dermis kulit
Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin” karena  95%  dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis. Tebalnya bervariasi, yang paling      tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau dermis  menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
 
 
1.     Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat jarang.
 
2.     Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
          Lapisan dermis juga ini mengandung sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga membantu dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit. Komponen dermis meliputi:
  • Pembuluh darah berfungsi sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan mengeluarkan produk sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.
  • Pembuluh getah bening sebagai pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah putih dari sistem kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.
  • Kelenjar Keringat untuk mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan kulit di mana ia dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
  • Sebasea (minyak) kelenjar yaitu membantu untuk kulit tahan air dan melindungi terhadap mikroba. Mereka melekat pada folikel rambut.
  • Folikel rambut, seperti rongga berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan memberikan nutrisi pada rambut.
  • Sensory reseptor syaraf yang mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan intensitas panas ke otak.
  • Kolagen protein struktural tangguh yang memegang otot dan organ di tempat dan memberikan kekuatan dan bentuk ke jaringan tubuh.
  • Elastin protein karet yang memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal ini juga ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.
3.     Subcutan atau hipodermis
Hasil gambar untuk anatomi subkutan kulit
Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh
darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju
lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian
dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur
tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak
mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat bawah
kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta
makin kehilangan kontur.
 
 
by: RAYNALDI SYAHRUL FADIAN

ANATOMI SISTEM PERNAFASAN


ANATOMI SISTEM PERNAFASAN

 

Pernafasan (Respirasi) adalahperistiwamenghirupudaradariluar yang mengandung O2 kedalamtubuh (inspirasi) sertamenghembuskanudara yang banyakmengandungCO2 sebagaisisadarioksidasikeluardaritubuh (ekspirasi).
A.    Proses Pernafasan
1.      Bernafasberartimelakukaninspirasi-ekspirasisecarabergantian, terusmenerus,teratur,berirama.
2.      Respirasiterjadikarenaperbedaantekananantararongga pleura danparuparu.
3.      Reflekbernafasdiaturolehpusatpernafasan yang terletakdidalamsumsumpenyambung (medula oblongata) sehinggaseseorangdapatmemperlambatataumenahanpernafasan.
      Inspirasi:
1.      Terjadibilamuskulusdiafragmamengkerutsetelahdapatrangsangandarinervuspenikulus.
2.      Muskulusinterkostalisangletaknya miring akanmengkerutdantulangigamenjadidatar. Dengandemikianjarakantara sternum dan vertebrae menjadiluasdanmelebar.
3.      Rongga dada membesar, maka pleura akantertarikdanmenarikparu-paru,makatekananudaradidalamyaberkurangdanmasuklahudaradariluar.
Ekspirasi:
1.      Semuaototmengendurdandiafragmamenjadicekung, muskulusinterkostalismilinglagidanrongga dada menjadikecillagi, danudaradidorongkeluar

.
B.     FungsiPernafasan
1.      Mengambil O2 yang kemudiandibawaolehdarahkeseluruhtubuh (sel-selnya) untukmengadakanpembakaran.
2.      Mengeluarkan CO2 sebagaisisapembakaran.
3.      Menghangatkandanmelembabkanudara.
C.     Organ- organ Pernafasan
1.      HIDUNG
a.       Saluranudarapertama
b.      Puna 2 lubang (kavumnasi)
c.       Dipisahkansekathidung (septum nasi)
d.      Didalamnaterdapatbulubuluyang bergunamenaringkotoran,debu-debu
e.       Bagianluarterdiridarikulit
f.       Tengah teriridariotot-otottulangrawan
g.      Lapisandalam :selaput lender yang berlipat-lipat yang dinamakankonkanasalis (berjumlah 3 buah)
3 Konka:
1.      Konkanasalis superior (karanghidungbagianatas)
2.      Konkahidung media (karanghidungtengah)
3.      Konkanasalis inferior (karanghidungbawah)
h.      Diantarakonkaada 3 lekukanangdisebut MEATUS; (superior, medialis, inferior) yang dilewatiudarapernafasan,sebelahdalamterdapatlubang yang berhubungandengantekak yang disebut KOANA
i.        Dasarronggahidungdibentuktulangrahangatas, angberhubungandenganbeberaparongga: SINUS PARANASALIS (sinus maksilaris, sinus frontalis, sinus sfenoidalis, sinus etmoidalis)
j.        Pada sinus etmoidaliskeluarujung-ujungsarafpenciumanangmenujukekonkanasalis
k.      Padakonkanasalisterdapatselselpenciuman (terutamabagianatas)
l.        Padamukosahidungterdapatserabut-sarafpenciuman (nervus OLFAKTORIUS)
m.    Dibelakangkonkakanankiridansebelahataslangit-langithidungterapatsuatulubang yang menghubungkantekakdenganronggapendengarantengah; TUBA EUSTAKII
n.      Hidungjugaberhubungandengansaluran air mata; TUBA LAKRIMALIS
FungsiHidung :
1.      Sebagaisaluranpernafasan
2.      Penaringudarapernafasanangdilakukanolehbulubuluhidung
3.      Menghangatkanudarapernafasan (mukosa)

2.      FARING
a.       Merupakantempatpersimpanganantarajalanpernafasandanjalanmakanan
b.      Terdapatdibawahdasartengkorak, dibelakangronggahidungdanmulutsebelahdepanruastulangleher
Hubungan faring dengan organ lain:
a.       Atas :berhubungandenganhidungmelalui KOANA
b.      Depan :berhubungandenganronggamulutmelalui ISTMUS FAUSIUM
c.       Bawah :kedepanlubang LARING, kebelakanglubang ESOFAGUS
d.      Perkumpulangetahbeningdifaringdisebut ADENOID
e.       Di kanankiri adenoid ada 2 buah TONSIL
f.       Dibelakang adenoid ada EPIGLOTIS yang berfungsimenutupilaringpadawaktumenelanmakanan
Faring ada3 :
1.      Nasofraing :bagianatas yang samatinggidengan KOANA
2.      Orofaring :bagiantengahyang samatinggidengan ISTMUS FASIUM
3.      Laringofaring :bagianbawah

3.      LARING (PangkalTenggorokan)
a.       Saluranudaradanbertindaksebagaipembentuk pita suara
b.      Letak: didepan faring sampai vertebrae servikalisdanmasukkedalamtrakeadibawahnya
c.       Laringbisatertutupi epiglottis saatkitamenelanmakanan
d.      Laringdilapisiselaput lender kecuali pita suaradan epiglottis angdilapisiselepiteliumberlapis
e.       Pita suaraada2 :Palsu (bagianatas) danSejati (bagianbawah) yang disebut VOKALIS yang terdiridari 2 buahototangsalingbergetar

4.      TRAKEA (BatangTenggorokan)
Panjangtrakea 9-11cm dandibelakangterdiridarijaringanikat yang dilapisiototpolos.

5.      BRONKUS (CabangTenggorokan)
Bronkuskananlebihpendekdanbesardaripadabronkuskiri, yang teriridari 6-8 cincin, danmempunyaitigacabang.
Bronkuskirilebihpanjangdan ramping terdiridari 9-12 cincin, mempunyai 2 cabang.

D.    JENIS – JENIS PERNAFASAN
1.      Pernafasan Dada
a.       Mekanismeinspirasipernafasandada :
Ototantartulangrusuk ( muskulusintercostaliseksternal ) berkontraksiàtulangrusukterangkat (posisidatar) àparuparumengembangàtekananudaradalamparu-parumenjadilebihkecildibandingkantekananudaraluaràudaraluarmasukparu-paru.
b.      Mekanismeekspirasipernafasandada :
Ototantartulangrusukrelaksasiàtulangrusukmenurunàparu-parumenuyusutàtekananudaradalamparu-parulebihbesardibandingkandengantekananudaraluaràudarakeluardariparu-paru.




2.      PernafasanPerut
a.       Mekanismeinspirasipernafasanperut :
Sekatrongga dada (diafragma) berkontraksiàposisidarimelengkungmenjadimendataràparu-parumengembangàtekananudaradalamparu-parulebikecildibandingkantekananudaraluaràudaramasuk.
b.      Mekanismeekspirasipernafasanperut :
Ototdiafragmarelaksasiàposisidarimendatarkembalimelengkungàparu-parumengempisàtekananudara di paru0paru lebihbesardibandingkantekananudaraluaràudarakeluardariparu-paru.







By : Shinta Putri Stianingsih